DIGITAL EPIDEMIOLOGY
Saat menjelajahi twitter, saya menemukan hal yang menarik dari salah satu akun seorang Professor dari Boston University, dalam bio twitternya ia mencantumkan ‘Digital Epidemiology’, hal yang baru bagi saya. Berbekal rasa penasaran, saya mulai googling dan menemukan beberapa bacaan menarik seputar digital epidemiology. Salah satu bacaan tersebut menjelaskan definisi digital epidemiology dengan baik, ditulis oleh Marcel Salathé, seorang peneliti dari École polytechnique fédérale de Lausanne, Swiss dengan judul tulisan Digital epidemiology: what is it, and where is it going? Dengan segenap kecerobohan dan keterbatasan pengetahuan, saya mencoba untuk merangkum tulisan beliau dalam rangka menyebarkan pengetahuan tentang digital epidemiology, terutama bagi orang-orang yang punya konsen terhadap ilmu epidemiologi.
***
![]() |
ilustrasi digitalisasi |
Sebuah rangkuman dari tulisan Marcel Salathé ‘Digital epidemiology: what is it, and where is it going?’
Digital
epidemiology sudah berjalan jauh dalam 10 tahun belakangan ini. Perkembangan
digital epidemiology diinisiasi oleh sekelompok peneliti dari berbagai bidang
yang menggali data internet untuk tujuan epidemiologi dan akhirnya menjadi
suatu bidang baru. Berkembangnya digital epidemiology di dorong juga oleh
perkembangan data digital, penggunan telepon genggam yang meluas dan
meningkatnya kemampuan machine learning untuk
mengolah data yang ada. Dalam tulisan ini akan dibahas dua hal, yakni pendekatan
definisi dari digital epidemiology dan pandangan kemana bidang ini akan mengarah.
Sebuah definisi dari digital epidemiology
Definisi digital epidemiology tidak jauh berbeda dengan definisi epidemiologi yang sudah diketahui secara luas, lalu kenapa dibedakan ? Salah satu definisi yang paling dikenal luas untuk menjelaskan digital epidemiology : digital epidemiology adalah epidemiologi yang menggunakan data digital. Di sisi lain, ada definisi yang lebih menarik, yakni : Digital epidemiology is epidemiology that uses data that was generated outside the public health system, i.e. with data that was not generated with the primary purpose of doing epidemiology.
Definisi tentang digital epidemiology ini diakui oleh Marcel Salathé merupakan definisi yang kurang lengkap karena hanya mendefinisikan dari dua kata pembentuknya (digital dan epidemiology), intinya Marcel Salathé mendefinisikan digital epidemiology berdasarkan pengalamannya yang selalu berpikir “what novel data streams generated outside of public health could be leveraged for epidemiological purposes?” Ia menyatakan bahwa kualitas epidemiologi tidak harus terbelenggu dengan data yang dihasilkan memang untuk tujuan epidemiologi, namun harus melihat kedepan bahwa epidemiologi juga bisa menggunakan data yang tersedia yang walaupun bukan diperuntukkan dalam tujuan epidemiologi untuk memecahkan masalah epidemiologi.
Digital epidemiology – sebuah pandangan
Berbagai respon muncul untuk menanggapi trend ini, tapi Marcel Salathé hanya akan menggarisbawahi dua respon. Yang pertama adalah keironisan, untuk mengurangi ketergantungan data akan pihak ketiga yang menghasilkan data yang tidak ditujukan untuk epidemiologi, dan untuk membuat system kesehatan masyarakat menghasilkan datanya sendiri dan tidak bergantung pada aktor-aktor korporat. Para akademisi memainkan peran penting dalam hal ini, karena diharapkan akademisi ini mampu menciptkan prototype system yang berkesinambungan dan dapat digunakan, didukung dan di pelihara oleh pihak berwenang di bidang kesehatan masyarakat. Beberapa akademisi yang berhasil menciptakan sistem tersebut adalah InfluenzaNet dan Brownstein yang menciptakan HealthMap. Respon kedua adalah, untuk membangun kelegalan data yang dihasilkan oleh tiap individu, bagaimanapun, tiap individu harus memiliki hak untuk menyalin datanya.
-epidjunior
Sumber :
Komentar
Posting Komentar